1. Sebanyak 25% siswa dinyatakan kompeten dalam uji kompetensi skema KKNI level II dan 95% dinyatakan kompeten dalam skema klister.

2. Penggunaan modul aplikasi 4.0 dalam proses pembelajaran (intrakurikuler).

3. Peningkatan kualitas pembelajaran dual system sampai 80%.

4. Pengembangan 1 skema sertifikasi okupasi pada jurusan kimia industri.

5. Menjalin kerjasama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri yang dibuktikan dengan 5 (lima) MoU baru.

6. 80% lulusan terserap di dunia usaha dan dunia industri dengan masa tunggu selama 12 (dua belas) bulan.

7. 75% kegiatan ekskul berprestasi tingkat kota/propinsi.

8. Mewujudkan Teaching Factory SMK SMTI Bandar Lampung menjadi tempat wisata pendidikan yang dikunjungi oleh 500 orang dalam waktu satu tahun.

9. Penambahan 1 buah produk baru teaching factory.

10. Penambahan 1 implementasi layanan publik berbasis IT.

11. Penambahan 1 produk layanan perpustakaan.

12. Persentase nilai capaian penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa sebesar 80%.

13. Tercapainya nilai laporan keuangan sebesar 75.

14. Pengembangan Kompetensi SDM melalui diklat teknis dan non teknis minimal 60% pegawai SMK SMTI Bandar Lampung.

15. Kepuasan pelanggan mencapai 90%.

16. 1 perusahaan yang memanfaatkan layanan industri dan program pengabdian masyarakat.